Laporan
Keuangan
Pengertian laporan keuangan
adalah suatu laporan yang berisikan informasi seputar keuangan dari sebuah
organisasi. Laporan keuangan di buat atau diterbitkan oleh perusahaan dari
hasil prosese akuntansi agar bisa menginformasikan keuangan dengan pihak dalam
maupun pihak luar yang terkait.
Tujuan Laporan Keuangan
Secara umum laporan keuangan bertujuan memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu. Berikut ini tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu:
Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang
dimiliki perusahaan pada saat ini
Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal
yang dimiliki persahaan pada saat ini
Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh
pada suatu periode tertentu
Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah biaya dan jenis
biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu
Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi
terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan
Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam
suatu periode
Memberikan informasi tentag catatan-catatan atas laporan keuangan
keuangan
Sifat Laporan Keuangan
Dalam praktiknya
sifat laporan keuangan dibuat:
Bersifat historis artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan
disusun dari data masa lalu. Misalnya laporan keuangan disusun berdasarkan data
satu atau dua atau beberapa tahun ke belakang.
Bersifat menyeluruh maksudnya laporan keuangan dibuat selengkap
mungkin. Laporan keuangan disusun sesuai dengan standar yang telah diterapkan.
Pemeriksaan
Laporan Keuangan (Audit)
Laporan
keuangan yang telah disusun perlu dilakuakn pemeriksaan (audit) lebih lanjut.
Tujuannya adalah agar laporan keuangan tersebut benar-benar dapat dipertanggungjawabkan
kepada berbagai pihak, baik kepada pemilik maupun pihak luar perusahaan.
Artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan dilaporkan
secara benar sehingga berbagai pihak yang membutuhkan informasi tentang
keuangan perusahaan dapat membaca dan menganalisis dari laporan keuangan yang
telah diperiksa kebenarannya. Disamping itu pihak yang mengaudit laporan
keuangan perusahan juga harus merupakan lembaga resmi yang telah ditetapkan,
terutama untuk kepentingan pihak-pihak di luar perusahaan.
Dalam
praktiknya pemeriksaan laporan keuangan dapat dilakukan oleh pihak, yaitu:
Pihak dalam (intern) perusahaan
Pemeriksaan yang memang sudah disiapkan oleh perusahaan. Dalam hal
ini mereka dapat memperoleh data secara bebas sesuai dengan data aslinya.
Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan fakta yang sesungguhnya. Tidak dapat
dipungkiri bahwa dalam pembuatan laporan keuangan pasti terdapat
kekurangan,baik yang disengaja maupun yang tidak. Oleh karena itu, pemeriksaan
oleh intern perrusahaan sangat penting dilakukan sebelum dilakukan oleh pihak
luar perusahaan.
Pihak luar (ektern) perusahaan
Pemeriksaan oleh pihak luar perusahaan dilakukan oleh akuntan
public yang sudah memperoleh izin. Akuntan akan member penilaian setelah
meneliti dengan standar dan prosedur pemeriksaan yang lazim.
Pendapat wajar atau tidak wajar akan diberikan apabila laporan keuangan disusun
telah sesuai dengan prisip-prinsip akuntansi yang lazim dan telah diterapkan
secara konsisten dari tahun ketahun. Dengan demikian laporan ini dapat
digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan.
Pihak-Pihak yang
Memerlukan Laporan Keuangan
Berikut
ini penjelasan masing-masing pihak yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan.
Pemilik
Pemilik pada saat ini adalah merka yang memiliki usaha tersebut.
Hal ini tercermin dari kepemilikan saham yang dimilikinya. Kepentingan bagi
para pemegang saham yang merupakan pemilik perusahaan terhadap hasil laporan
keuangan yang telah dibuat adalah untuk melihat kondisi perusahaan saat
ini,untuk melihat perkembangan dan kemajuan perusahaan dalam suatu periode,dan
untuk menilai kinerja manajemen atas target yang telah ditetapkan.
Manajemen
Bagi pihak manajemen laporan keuangan yang dibuat
meruakan cermin kinerja mereka dalam suatu periode tertentu.Berikut ini nilai
penting laporan keuangan bagi manajemen ialah dengan laporan keuangan yang
dibuat,majanemen dapat menilai dan mengevaluasi kinerja mereka,dan juga dapat
melihat kemampuan mereka dalam mengeoptimalkan sumber daya yang dimmiliki
perusahaan yang adda selama ini,dapat melihat kekuatan dan kelemahan
perrusahaan.
Kreditor
Kreditor adalah pihak penyandang dana bagi perusahaan.Artinya
pihak pemberi dana seperti bank atau lembaga keuangan lainnya. Kepentingan
pihak kreditor terhadap keuangan perrusahaan adalah dalam hal memberi pinjaman
atau pinjaman yang telah berjalan sebelumnya. Kepentingan pihak kreditor antara
lain sebagai berikut:
·
Pihak kreditor tidak ingin usaha
yang dibiayainya mengalami kegagalan dalam hal pembayaran kembali pinjaman
tersebut.
·
Pihak kreditor juga perlu memantau
terhadap kredit yang sudah berjalan untuk melihat kepauhan perusahaan membayar
kewajibannya.
·
Pihak kreditor juga tidak ingin
kredit atau pinjaman yang diberikan justru menjadi beban nasabah dalam
pengembaliannya apabila ternyata kemampuan perusahaan diluar dari yang
diperkirakan.
Pemerintah
Pemerintah juga memiliki nilai penting atas laporan keuangan yang
dibuat perusahaan. Arti penting laporan keuangan bagi pemerintah :
·
Untuk menilai kejujuran perusahaan
dalam melaporkan seluruh keuangan perusahaan yang sesungguhhnya.
·
Untuk mengetahui kewajban
perusahaan terhadap Negara dari hasil lapooran keuangan yang dilaporkan.
Investor
Investor adalah pihak yang hendak menanamkan dana di suatu
perusahaan. Jika suatu perusahaan memerlukan dana untuk memperluas usaha atau
kapasitas usahanya disamping memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan seperti
bank dapat pula diperoleh dari para investor melalui penjualan saham. Bagi
investor yang ingin menanamkan dananya dalam suatu usaha sebelum memutuskan
untuk membeli saham,perlu mempertimbangkan banyak hal secara matang. Dasar
pertimbangan investor adalah dari laporan keuangan yang disajikan perusahaan
yang akan ditanamnya.
Keterbatasan
Laporan Keuangan
Berikut ini
beberapa keterbatasan laporan keuangan yang dimiliki perusahaan :
Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah (historis),
dimana data-data yang diambli dari data masa lalu.
Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang, bukan
hanya untuk pihak tertentu saja.
Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan
pertimbangan tertentu.
Laporan keuangan bersifat konsernatif dalam menghadapi situasi
ketidakpastian.
Laporan keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang
ekonomi dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi bukan kepada sifat
formalnya.
Laporan
Keuangan Koperasi dan Perusahaan Konvensional
Laporan keuangan
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan
posisi keuangan. Laporan keuangan juga
menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban
manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Perlu diketahui
bahwa koperasi adalah sebuah lembaga yang dibentuk dengan tujuan
mensejahterakan anggotanya, dan perusahaan konvensional merupakan badan usaha
yang memiliki tujuan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham atau
memaksimalkan nilai perusahaan. Dari kedua lembaga koperasi dan konvensional ada perbedaaannya maka dalam pelaporan keuangannya juga ada sedikit perbedaan. Pada laporan keuangan keduanya memiliki perbedaan, diantaranya :
Perbedaan Laporan Keuangan Koperasi & Perusahaan konvensional |
|
Laporan Keuangan Koperasi |
Laporan Keuangan Perusahaan Konvensional |
1. Neraca
2. Perhitungan
hasil usaha
3. Laporan
arus kas
4. Laporan
promosi ekonomi anggota
5. Catatan
atas laporan keuangan
|
1. Neraca
2. Laporan
laba rugi
3. Laporan
arus kas
4. Laporan
perubahan ekuitas/modal
|
A. Neraca
Neraca dalam laporan keuangan koperasi tidak begitu
jauh perbedaannya dengan laporan keuangan perusahaan, didalamnya juga terdapat
aktiva, kewajiban, dan ekuitas dari koperasi tersebut. Namun dalam aktiva,
kewajiban dan ekuitas koperasi berbeda dengan yang ada diperusahaan. Di
koperasi aktiva tidak diakui milik koperasi, dan tidak dapat dijual untuk
menutupi kerugian koperasi, tetapi seluruh kekayaan atau aktiva diakui sebagai
kekayaan bersama para anggotanya. Kewajiban dikoperasi juga tidak berbentuk
pinjaman atas kreditor, melainkan suatu simpanan dari anggota koperasi yang
tidak berkarakteristik sebagai ekuitas, simpanan ini diakui sebagai kewajiban
jangka pendek ataupun jangka panjang sesuai dengan tanggal jatuh temponya dan
juga sesuai dengan nominalnya. Sedangkan ekuitas dalam koperasi merupakan
simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan lain dari anggota koperasi yang
diakui sebagai ekuitas.
Pada perusahaan aktiva atau aset adalah segala
sesuatu yang dimiliki perusahaan, sedangkan pasiva (kewajiban & ekuitas)
dapat dikatakan segala sesuatu yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh atau
membiayai aset tadi. Dalam neraca, aktiva lancar disajikan terpisah dari aktiva
tidak lancar dan kewajiban lancar terpisah dari kewajiban tidak lancar, kecuali
untuk industri tertentu
yang diatur secara khusus. Aktiva lancar disajikan menurut ukuran likuiditas
sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh temponya.
B. Perhitungan
hasil usaha & Laporan Laba Rugi
Perhitungan hasil usaha dalam koperasi sedikit ada
kemiripan dangan Laporan Laba/Rugi dalam perusahaan konvensional, yaitu
sama-sama menghitung hasil usaha berupa keuntungan atau kerugiannya. Dalam
Perhitungan Hasil Usaha didalamnya terdapat pencatatan hasil usaha dengan
anggota koperasi dan laba/rugi dengan non-anggota. Laporan Laba Rugi merupakan
ringkasan aktivitas usaha perusahaan untuk periode tertentu yang melaporkan
hasil usaha bersih atau kerugian yang timbul dari kegiatan usaha dan aktivitas
lainnya.
Ø Koperasi
Di dalam koperasi kita
tidak mengenal yang namanya laporan atas Laba/Rugi, tetapi dalam koperasi kita
menggunakan metode Perhitungan Hasil Usaha untuk mengetahui apakah koperasi
mengalami keuntungan atau kerugian.
Perhitungan hasil usaha koperasi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan anggota dan bukan anggota. Sehingga kita dapat menentukan perlakuan perpajak sisa hasil usaha untuk kedua kelompok tersebut.
Perhitungan hasil usaha koperasi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan anggota dan bukan anggota. Sehingga kita dapat menentukan perlakuan perpajak sisa hasil usaha untuk kedua kelompok tersebut.
Ø Perusahaan
Konvensional
Adapun unsur – unsur dari laporan rugi-laba adalah
sebagai berikut:
a. Pendapatan
Pendapatan perusahaan selama satu periode akuntansi ini harus kita rinci, mana yang termasuk pendapatan yang merupakan usaha pokok (pendapatan operasional) dan mana yang merupakan pendapatan diluar usaha pokok (pendapatan non operasional).
Pendapatan perusahaan selama satu periode akuntansi ini harus kita rinci, mana yang termasuk pendapatan yang merupakan usaha pokok (pendapatan operasional) dan mana yang merupakan pendapatan diluar usaha pokok (pendapatan non operasional).
b. Beban
Demikian juga beban yang dikeluarkan oleh perusahaan selama satu periode akuntansi harus kita perinci mana yang termasuk beban operasional yaitu beban yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan usaha pokok perusahaan, dan beban non operasional yaitu beban yang di krluarkan untuk membiayai kegiatan diluar usaha pokok perusahan.
Demikian juga beban yang dikeluarkan oleh perusahaan selama satu periode akuntansi harus kita perinci mana yang termasuk beban operasional yaitu beban yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan usaha pokok perusahaan, dan beban non operasional yaitu beban yang di krluarkan untuk membiayai kegiatan diluar usaha pokok perusahan.
c. Saldo
rugi-laba
Saldo rugi-laba itu kita peroleh dengan jalan membandingkan antara jumlah rincian pendapatan danjumlah rincian tersebut diatas.
Saldo rugi-laba itu kita peroleh dengan jalan membandingkan antara jumlah rincian pendapatan danjumlah rincian tersebut diatas.
Bentuk laporan rugi-laba dapat dibuat dalam dua
bentuk yaitu:
a. Laporan rugi-laba
berbentuk single step
Bentuk
ini juga disebut bentuk langsung yaitu bentuk laporan rugi-laba yang
menggabungkan semua unsur pendapatan menjadi satu kelompok dan semua beban
menjadi satu kelompok.
Cara menyusunnya adalah bagian pertama adalah perincian pendapatan baik pendapatan operasional maupun pendapatan non oiperasional. Kemudian bagian kedua merupakan perincian beban baik beban operasional maupun beban non operasional. Setelah itu bagian ketiga adalah saldo rugi-laba yang merupakan selisih antara juml;ah perincian pendapatan dan jumlah perincian beban.
Cara menyusunnya adalah bagian pertama adalah perincian pendapatan baik pendapatan operasional maupun pendapatan non oiperasional. Kemudian bagian kedua merupakan perincian beban baik beban operasional maupun beban non operasional. Setelah itu bagian ketiga adalah saldo rugi-laba yang merupakan selisih antara juml;ah perincian pendapatan dan jumlah perincian beban.
b. Laporan rugi-laba
berbentuk multiple step
Bentuk
ini juga disebut bentuk bertahap yaitu bentuk laporan rugi-laba yang unsur
pendapatan maupun beban dipisahkan atas dasar operasional dan usaha non
operasional dan usaha non operasional.
Cara penyusunannya adalah bagian pertama adalah perincian pendapatan operasional, kemudian bagian kedua adalah perincian beban operasional. Bagian keempat untuk memerinci pendpatan maupun beban non oprasoinl, kemudian bagian terakhir untuk mencari saldo rugi – laba bersih.
Cara penyusunannya adalah bagian pertama adalah perincian pendapatan operasional, kemudian bagian kedua adalah perincian beban operasional. Bagian keempat untuk memerinci pendpatan maupun beban non oprasoinl, kemudian bagian terakhir untuk mencari saldo rugi – laba bersih.
C. Laporan
arus kas
Laporan arus kas koperasi dengan
laporan arus kas diperusahaan memiliki kesamaan yang didalamnya terdapat
informasi mengenai perubahan kas yang meliputi saldo awal, sumber penerimaan
kas, pengeluaran kas, dan saldo akhir kas pada periode tertentu.
Arus kas adalah salah satu bagian dari laporan keuangan. Arus kas ini akan menggambarkan tentang penggunaan kas pada tiga bagian aktivitas dari sebuah perusahaan yang berhubungan dengan masalah kas.
Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang sumbernya dari penggunaan kas. Dalam bentuk laporan arus kas terdiri atas 3 bagian yaitu :
Arus kas adalah salah satu bagian dari laporan keuangan. Arus kas ini akan menggambarkan tentang penggunaan kas pada tiga bagian aktivitas dari sebuah perusahaan yang berhubungan dengan masalah kas.
Laporan arus kas adalah laporan keuangan yang sumbernya dari penggunaan kas. Dalam bentuk laporan arus kas terdiri atas 3 bagian yaitu :
· Kas dari aktivitas operasi
· Kas dari aktivitas Investasi
· Kas dari Aktivitas Pendanaan
· Kas dari aktivitas Investasi
· Kas dari Aktivitas Pendanaan
D. Laporan
perubahan ekuitas/modal
Laporan perubahan ekuitas/modal adalah jenis laporan
keuangan ang menyajikan perubahan modal yang terjadi pada akhir periode
perusahaan, perubahan juga dapat terjadi karena adanya prive. Tujuan laporan
perubahan modal adalah untuk memberikan informasi tentang saldo modal
perusahaan secara akurat kepada pihak-pihak yang berkepetingan, selain itu juga
dapat menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan
selama periode yang bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang
dianut. Hal-hal yang terdapat dalam laporan perubahan modal adalah sebagai
berikut :
· Laba atau rugi bersih periode yang
bersangkutan
· Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta jumlahnya yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara lansung dalam PSAK
·Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan perubahan terhadap kesalahan mendasar sbagaimana diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan terkait,
· Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta jumlahnya yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara lansung dalam PSAK
·Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan perubahan terhadap kesalahan mendasar sbagaimana diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan terkait,
·
Transaksi modal dengan pemilik dan
distribusi kepada pemilik
·
Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal
ekuitas periode serta perubahannya dan
·
Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari
masing-masing jenis modal saham, agio dan acdangan pada awal dan akhir periode
yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan.
Ø Koperasi
Penyertaan / Penanaman Modal dalam Koperasi meliputi :
Penyertaan / Penanaman Modal dalam Koperasi meliputi :
a. Modal Sendiri
Simpanan pokok yaitu simpanan yang harus dipenuhi oleh setiap orang pada waktu mulai menjadi anggota suatu koperasi. Digunakan untuk modal pokok. Hal ini menanggung risiko rugi dan untung sesuai dengan kehidupan koperasi.
Simpanan wajib adalah simpanan yang diwajibkan kepada anggota untuk membaya pada waktu tertentu, misalnya sebulan sekali atau setiap kali memasukkan hasil bumi ke koperasi.
Simpanan pokok yaitu simpanan yang harus dipenuhi oleh setiap orang pada waktu mulai menjadi anggota suatu koperasi. Digunakan untuk modal pokok. Hal ini menanggung risiko rugi dan untung sesuai dengan kehidupan koperasi.
Simpanan wajib adalah simpanan yang diwajibkan kepada anggota untuk membaya pada waktu tertentu, misalnya sebulan sekali atau setiap kali memasukkan hasil bumi ke koperasi.
Simpanan sukarela adalah simpanan yang
besarnya dan waktunya tidak tertentu, tergantung kerelaan anggota atau
perjanjian antara anggota dengan koperasi.
b. Dana cadangan adalah sejumlah uang yang
diperoleh dari penyisisihan sisa hasil usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk
modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi.
Dalam laporan penyajian
modal Koperasi, dicatat sebagai berikut :
a. Modal yang berasal dari anggota. Dicatat
sebesar nilai nominalnya.
b. Modal yang berasal dari sumbangan atau Modal Donasi, diakui pada saat penyerahan kepemilikan sebesar nilai nominal yang diterima.
c. Modal yang sudah diapropriasikan atau dicadangkan penggunaan. Dicatat sebesar nilai nominalnya.
b. Modal yang berasal dari sumbangan atau Modal Donasi, diakui pada saat penyerahan kepemilikan sebesar nilai nominal yang diterima.
c. Modal yang sudah diapropriasikan atau dicadangkan penggunaan. Dicatat sebesar nilai nominalnya.
Ø Perusahaan
Konvensional
Laporan
perubahan modal adalah suatu laporan atau informasi yang menggambarkan
perubahan-peubahan atas modal yang terjadi pada suatu periode akuntansi. Dalam
laporan perubahan modal ini akan terlihat adanya perubahan dari modal awal
menjadi modal akhir.
Adapun yang menjadi unsur-unsur laporan perubahan
modal adalah:
a. Modal awal yaitu modal yang di tanamkan pada awal periode akuntansi.
b. Rugi atau laba perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Jika perusahaan mendapat laba, maka besarnya laba akan menambah modal awal. Sebaliknya jika perusahaan menderita rugi, maka besarnya rugi akan mengurangi modal awal.
c. Setoran modal atau tambahan investasi yaitu penambahan investasi modal oleh pemilik selama periode akuntansi berjalan. Setoran modal ini akan akan menambah besarnya modal awal.
d. Pengambilan pribadi pemilik yaitu pengambilan aktiva perusahaan untuk keperluan pribadi pemilik. Pengambilan pribadi ini akan mengurangi besarnya modal awal.
a. Modal awal yaitu modal yang di tanamkan pada awal periode akuntansi.
b. Rugi atau laba perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Jika perusahaan mendapat laba, maka besarnya laba akan menambah modal awal. Sebaliknya jika perusahaan menderita rugi, maka besarnya rugi akan mengurangi modal awal.
c. Setoran modal atau tambahan investasi yaitu penambahan investasi modal oleh pemilik selama periode akuntansi berjalan. Setoran modal ini akan akan menambah besarnya modal awal.
d. Pengambilan pribadi pemilik yaitu pengambilan aktiva perusahaan untuk keperluan pribadi pemilik. Pengambilan pribadi ini akan mengurangi besarnya modal awal.
E. Laporan
Promosi Ekonomi Anggota
Manfaat ekonomi yang diperoleh anggota dari
pembagian sisa hasil usaha pada akhir tahun buku dapat dicatat sebesar taksiran
jumlah sisa hasil usaha yang akan dibagi untuk anggota. Laporan promosi ekonomi
anggota adalah laporan yang memperlihatkan manfaat ekonomi yang diperoleh
anggota koperasi selama satu tahun tertentu. Laporan tersebut mencakup 4
(empat) unsur yaitu :
1. Manfaat
ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama.
2. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama.
3. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi.
4. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha.
2. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama.
3. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi.
4. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha.
F. Catatan
atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan menyajikan
pengungkapan yang memuat:
· Perlakuan akuntansi mengenai
pengakuan pendapatan dan beban sehubungan dengan tansaksi koperasi dengan
anggota dan non-anggota, kebijakan akuntansi tentang aktiva teetap, penilaian
persediaan, piutang, dan sebagainya, dasar penetapan harga pelayanan kepada
anggota dan non-anggota.
· Pengungkapan
informasi lain seperti kegiatan atau pelayanan utama koperasi kepada anggota
baik yang tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga maupun dalam
praktek, atau yang telah dicapai oleh koperasi, ikatan koperasi dalam
pengembangan sumber daya dan mempromosikan usaha ekonomi anggota, pendidikan
dan pelatihan perkoperasian dan sebagainya.
Contoh : Laporan keuangan koperasi
Contoh: Laporan keuangan perusahaan konvensional
Laporan keuangan koperasi
Laporan keuangan koperasi dibuat sesuai standar PSAK yang akan
membuat informasi yang disajikan menjadi lebih mudah dipahami , mempunyai
relevansi, keandalan dengan daya banding yang tinggi.
Setelah tahun buku Koperasi ditutup, paling lambat 1 (satu) bulan
sebelum diselengggarakan rapat anggota
tahunan, Pengurus menyusun laporan keuangan tahunan yang memuat
sekurang-kurangnya :
Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang
baru lampau dan perhitungan hasil usaha dari tahun yang bersangkutan serta
penjelasan atas dokumen tersebut. Keadaan dan usaha koperasi serta hasil usaha
yang dapat dicapai.
Laporan keuangan tersebut harus ditandatangani oleh semua anggota
pengurus. Apabila salah seorang pengurus tidak menandatangani laporan tahunan
tersebut, anggota yang bersangkutan harus menjelaskan alasannya secara
tertulis. Persetujuan terhadap laporan tahunan termasuk pengesahan perhitungan
tahunan merupakan penerimaan pertanggungjawaban pengurus oleh rapat anggota.
Tujuan Laporan Keuangan Koperasi
Tujuan laporan keuangan koperasi adalah menyediakan informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja dan informasi yang bermanfaat bagi pengelola.Penyajian
informasi laporan keuangan koperasi harus memperhatikan ketentuan SAK ETAP yang
merupakan informasi kualitatif antara lain:
Dapat Dipahami
Kualitas penting
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah kemudahan untuk dipahami
oleh pengguna;
Relevan
Informasi
keuangan harus relevan dengan kebutuhan pengguna untuk proses pengambilan
keputusan dan membantu dalam melakukan evaluasi;
Materialitas
Informasi yang
disampaikan dalam jumlah yang cukup material. Pos-pos yang jumlahnya material
disajikan tersendiri dalam laporan keuangan. Sedangkan yang jumlahnya tidak
material dapat digabungkan sepanjang memiliki sifat atau fungsi yang sejenis.
Keandalan
Informasi
memiliki kualitas andal jika bebas dari kesalahan material dan bias (jika
dimaksudkan untuk mempengaruhi pembuatan suatu keputusan atau kebijakan untuk
tujuan mencapai suatu hasil tertentu;
Substansi Mengungguli Bentuk
Transaksi dan
peristiwa dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi;
Pertimbangan Sehat
Pertimbangan
sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan pertimbangan yang
diperlukan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aset atau penghasilan tidak
disajikan lebih tinggi dan kewajiban atau beban tidak disajikan lebih rendah.
Kelengkapan
Agar dapat
diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan
materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan mengakibatkan
informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan, karena itu tidak dapat
diandalkan dan kurang mencukupi jika ditinjau dari segi relevansi;
Dapat Dibandingkan
Pengguna harus
dapat membandingkan laporan keuangan koperasi antar periode untuk
mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan.
Tepat Waktu
Informasi dalam
laporan keuangan harus dapat mempengaruhi keputusan ekonomi para penggunanya.
Tepat waktu meliputi penyediaan informasi laporan keuangan dalam jangka waktu
pengambilan keputusan;
Keseimbangan antara Biaya dan
Manfaat
Evaluasi biaya
dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial. Dalam evaluasi
manfaat dan biaya, entitas harus memahami bahwa manfaat informasi mungkin juga
manfaat yang dinikmati oleh pengguna eksternal.